Maraknya Peredaran Sabu di Kepri: Ketika Sipir dan Napi Bersekongkol dalam Jeruji

- Jurnalis

Kamis, 13 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Ravi

www.purnamanews.com|Peredaran narkoba di Kepulauan Riau (Kepri) semakin meresahkan, terutama dengan temuan bahwa bisnis haram ini tidak hanya dikendalikan oleh jaringan luar, tetapi juga melibatkan para narapidana (napi) dan sipir di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas). Kamis, (13-03-2025).

Fenomena ini mencerminkan betapa rapuhnya sistem pengawasan dan betapa mudahnya celah hukum dimanfaatkan oleh oknum tak bertanggung jawab.

Baru-baru ini, sejumlah kasus diungkap oleh aparat penegak hukum, mengungkap jaringan peredaran narkoba yang beroperasi dari balik tembok penjara.

Fakta bahwa napi yang seharusnya menjalani hukuman justru masih bisa mengendalikan bisnis sabu menegaskan adanya kelonggaran dalam sistem pengamanan lapas.

Bahkan lebih mengejutkan, ada oknum sipir yang diduga turut serta dalam bisnis ini, menjadikan penjara bukan tempat rehabilitasi, melainkan markas baru bagi sindikat narkotika.

Faktor Pemicu: Korupsi dan Kurangnya Pengawasan

Ada beberapa faktor yang membuat peredaran narkoba tetap eksis di dalam lapas. Salah satunya adalah praktik suap dan korupsi yang membuat napi bisa mendapatkan akses istimewa, termasuk alat komunikasi seperti ponsel untuk mengatur peredaran barang haram.

Baca Juga :  Motor Warga Maros Terjaring Razia Balapan Liar Tahun 2024 Lalu di Pangkep,Barang Bukti Yang Di Amankan Polisi di Duga Hilang

Oknum sipir yang seharusnya bertugas menjaga justru berperan sebagai “pelicin” agar barang bisa masuk tanpa hambatan.

Selain itu, pengawasan yang lemah menjadi celah besar bagi peredaran narkoba di dalam lapas.

Meskipun ada aturan ketat mengenai pemeriksaan barang dan pengunjung, tetap saja ada cara untuk menyelundupkan sabu ke dalam penjara. Kurangnya integritas aparat pemasyarakatan semakin memperparah kondisi ini.

Dampak bagi Kepri

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga dan dikenal sebagai jalur utama penyelundupan narkoba, Kepri menjadi salah satu provinsi dengan tingkat peredaran narkotika yang cukup tinggi.

Jika tidak ada tindakan tegas, maka generasi muda Kepri akan semakin rentan terhadap dampak buruk narkoba, sementara sistem hukum akan semakin tercoreng oleh ulah segelintir oknum.

Solusi: Reformasi Pemasyarakatan dan Pengawasan Ketat

Untuk menekan kasus peredaran narkoba di dalam lapas, perlu adanya reformasi besar dalam sistem pemasyarakatan.

Baca Juga :  Jelang Ramadhan 1446 H, Anniversary Ke- 3 Media Budaya Indonesia Bagikan Sembako Untuk Wartawan

Pemerintah harus memperketat pengawasan terhadap sipir dan napi, termasuk dengan penerapan teknologi seperti pemblokiran sinyal telepon di dalam lapas.

Selain itu, hukuman bagi sipir yang terbukti terlibat dalam jaringan narkoba harus lebih berat agar memberi efek jera.

Pemberantasan narkoba tidak hanya menjadi tugas aparat penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab semua pihak, termasuk masyarakat.

Tanpa pengawasan yang ketat dan tindakan tegas terhadap oknum-oknum nakal, lapas akan terus menjadi tempat nyaman bagi bandar narkoba, bukan tempat pembinaan bagi para pelaku kejahatan.

Kesimpulan

Peredaran narkoba di Kepri yang melibatkan sipir dan napi bukanlah sekadar pelanggaran hukum biasa, tetapi ancaman serius bagi masyarakat.

Jika tidak segera ditangani dengan langkah konkret, maka bukan tidak mungkin kepercayaan publik terhadap sistem hukum semakin luntur. Saatnya pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak lebih tegas agar penjara benar-benar menjadi tempat rehabilitasi, bukan markas bisnis narkotika.

Bersambung….

 

Berita Terkait

Pondasi Jembatan Sungai Cikuya Desa Cinanas Brebes Ambrol, Bahayakan Pengguna Jalan.
Ketum DPP Api Nusantara Raya Merasa Di Tipu Oleh Oknum Mekanik Bernama Budiyanto
Big Bos Akau Gambino Pemilik Mesin Perjudian Bola Pingpong KTV Bombastis dan Nagoya Game Zone, Usaha Perjudian Lain di Batam, Hotel GG, Uban Game Zone, Duta Mana 88, Sedney, M One
Diduga Lalai Simpan Ijazah Karyawan, Manajemen Mr. Blitz Tanjungpinang Berbelit-Belit Saat Diminta Pertanggungjawaban
Akau Gambino: Pemilik Usaha Perjudian di Batam Dari KTV Boombastis Hingga Hotel GG
Safari Ramadhan, Kapolres Brebes Kunjungi Ulama di Kecamatan Sirampog
Gelper Game Zone Superstar 21 di Nagoya Batam Kembali Dibuka, Berpotensi Langgar Hukum ?
Brigjen Pol. Dr. Anom Wibowo Resmi Jabat Wakapolda Kepri
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 14 Maret 2025 - 19:51 WIB

Pondasi Jembatan Sungai Cikuya Desa Cinanas Brebes Ambrol, Bahayakan Pengguna Jalan.

Jumat, 14 Maret 2025 - 19:10 WIB

Ketum DPP Api Nusantara Raya Merasa Di Tipu Oleh Oknum Mekanik Bernama Budiyanto

Jumat, 14 Maret 2025 - 17:26 WIB

Big Bos Akau Gambino Pemilik Mesin Perjudian Bola Pingpong KTV Bombastis dan Nagoya Game Zone, Usaha Perjudian Lain di Batam, Hotel GG, Uban Game Zone, Duta Mana 88, Sedney, M One

Jumat, 14 Maret 2025 - 14:57 WIB

Diduga Lalai Simpan Ijazah Karyawan, Manajemen Mr. Blitz Tanjungpinang Berbelit-Belit Saat Diminta Pertanggungjawaban

Jumat, 14 Maret 2025 - 10:17 WIB

Akau Gambino: Pemilik Usaha Perjudian di Batam Dari KTV Boombastis Hingga Hotel GG

Berita Terbaru

TNI Dan Polri

Jelang Berbuka Puasa, Kodim 0501/JP Bagikan Takjil

Jumat, 14 Mar 2025 - 20:28 WIB

TNI Dan Polri

Ada Senyum Ramadhan Di Kampung Vitnam Ciputat

Jumat, 14 Mar 2025 - 20:17 WIB