www.purnamanews.com|Tanjungpinang, 26 Februari 2025 – Harga rokok bercukai terus mengalami kenaikan seiring dengan kebijakan pemerintah dalam mengendalikan konsumsi tembakau dan meningkatkan penerimaan negara. Namun, beralih ke rokok ilegal bukanlah solusi yang tepat bagi perokok, mengingat berbagai risiko yang ditimbulkan, baik dari segi kesehatan, hukum, maupun ekonomi.
Kenaikan harga rokok resmi terjadi akibat penyesuaian tarif cukai yang diberlakukan setiap tahun. Tahun ini, pemerintah kembali menaikkan tarif cukai rokok rata-rata 10%, dengan tujuan menekan angka perokok aktif serta meningkatkan pendapatan negara dari sektor cukai. Meski demikian, kondisi ini sering dimanfaatkan oleh pelaku usaha ilegal yang menawarkan rokok tanpa pita cukai dengan harga lebih murah.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, menegaskan bahwa rokok ilegal bukanlah alternatif yang aman. “Rokok ilegal tidak hanya merugikan negara dalam penerimaan cukai, tetapi juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat karena tidak melalui pengawasan kualitas yang ketat,” ujarnya dalam konferensi pers terbaru.
Selain itu, peredaran rokok ilegal juga berdampak negatif pada industri rokok yang mematuhi regulasi. Banyak produsen resmi mengalami tekanan karena produk mereka harus bersaing dengan barang ilegal yang tidak dikenai pajak. Pemerintah pun terus meningkatkan upaya pemberantasan rokok ilegal melalui operasi pasar dan penegakan hukum yang lebih ketat.
Masyarakat diimbau untuk tidak tergiur dengan harga murah rokok ilegal dan tetap membeli produk resmi yang sudah melalui uji kelayakan serta berkontribusi pada penerimaan negara. Selain itu, para perokok juga didorong untuk mempertimbangkan alternatif yang lebih sehat atau bahkan berupaya untuk berhenti merokok demi kesehatan jangka panjang.
Pemerintah berjanji akan terus mengawasi peredaran rokok ilegal serta menindak tegas pelaku usaha yang melanggar aturan. Dengan dukungan masyarakat, diharapkan peredaran rokok ilegal dapat ditekan dan kebijakan cukai yang diberlakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.