Jakarta, 30 Maret 2025 – Operasi Ketupat 2025 yang telah berlangsung selama tujuh hari menunjukkan sejumlah perkembangan penting terkait arus lalu lintas, kecelakaan, serta pengamanan menjelang Idul Fitri. Dari hasil analisa dan evaluasi, tercatat peningkatan volume kendaraan yang keluar dan masuk Jakarta, serta berbagai rekayasa lalu lintas yang diterapkan guna mengurai kepadatan.
Pada Sabtu, 29 Maret 2025, volume kendaraan yang keluar Jakarta cukup tinggi. Sebanyak 93.600 kendaraan melintas melalui GT Cikampek Utama menuju Tol Trans Jawa, sementara tidak ada kendaraan yang masuk melalui jalur tersebut. Di GT Tol Cikupa yang mengarah ke Merak, sebanyak 39.489 kendaraan keluar dari Jakarta, sedangkan 33.900 kendaraan tercatat masuk. GT Ciawi yang mengarah ke Bogor mencatat lalu lintas keluar sebanyak 200.263 kendaraan, sementara yang masuk berjumlah 78.751 kendaraan. Sementara itu, GT Kalihurip Utama yang mengarah ke Bandung mencatat 34.358 kendaraan keluar dan 20.646 kendaraan masuk.
“ Selain volume kendaraan, situasi keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) juga menjadi perhatian utama. Pada hari yang sama, terjadi 441 kejadian kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan 29 orang meninggal dunia, 31 orang luka berat, dan 381 orang luka ringan. Total kerugian materiil akibat kecelakaan tersebut diperkirakan mencapai Rp 596.220.025 “ Jelas Jubir Satgas Humas Ops Ketupat Kombes Pol Alfian Nurnas.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan, berbagai rekayasa lalu lintas telah diterapkan. Beberapa tindakan yang dilakukan antara lain pengalihan arus di ruas JORR E Bambu Apus-Rorotan pada pukul 00.00 WIB, pelaksanaan sistem one way di Tol Japek KM 70 hingga KM 414 Kalikangkung mulai pukul 09.30 WIB, serta pemberlakuan contraflow di berbagai titik Tol Japek, termasuk dari KM 36 hingga KM 70 yang mulai disiapkan pada pukul 12.05 WIB. Selain itu, one way lokal juga diperpanjang dari KM 414 Kalikangkung hingga KM 459 Salatiga Tingkir pada pukul 17.15 WIB, serta pelaksanaan one way sepenggal di beberapa wilayah seperti Limbangan – Malangbong – Tasikmalaya di Jawa Barat dan Pejagan – Bumiayu di Jawa Tengah mulai pukul 21.00 WIB.
Sebagai langkah tambahan untuk mengurangi kepadatan, kendaraan sumbu tiga ke atas dilarang beroperasi mulai 24 Maret hingga 8 April 2025, kecuali untuk kendaraan yang mengangkut logistik penting seperti hantaran ternak, uang, kebutuhan pokok, dan hantaran khusus.
“Menjelang malam takbir dan perayaan Idul Fitri, Polri telah menyiapkan 164.298 personel gabungan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat. Pengamanan ini disesuaikan dengan kondisi masing-masing wilayah guna menciptakan situasi yang kondusif. Selain itu, sebanyak 126.736 objek pengamanan di seluruh Indonesia telah diamankan agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman. Pengamanan juga diterapkan di 38.394 titik lokasi shalat Ied, termasuk Masjid Istiqlal “ Ujar Jubir Satgas Humas Ops Ketupat Kombes Pol Alfian Nurnas.
Polri mengimbau masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik dan balik Lebaran 2025 untuk memastikan kondisi fisik dalam keadaan sehat, memeriksa kendaraan sebelum perjalanan, menjaga jarak aman, serta berkonsentrasi selama berkendara. Selain itu, disarankan untuk memanfaatkan rest area secara efektif guna beristirahat dan memastikan saldo uang elektronik mencukupi untuk transaksi di jalan tol.
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, Polri berkomitmen untuk memastikan perjalanan mudik berjalan aman, nyaman, dan lancar, sehingga masyarakat dapat kembali ke rumah masing-masing dengan selamat.
Jurnalis : M.Irsyad Salim