Purnamanews.com|Tanjungpinang Lebaran selalu menjadi momen penuh kebersamaan dan kepedulian. Namun, tahun 2025 ini, ada kekecewaan yang dirasakan oleh sebagian masyarakat Tanjungpinang. Pemerintah daerah, yang seharusnya hadir untuk warganya, justru terkesan abai dalam berbagi kebahagiaan.
Setiap tahun, banyak pihak berharap adanya bantuan sosial atau sekadar kepedulian dari pemerintah, khususnya bagi mereka yang kurang mampu. Sayangnya, kali ini harapan itu tidak banyak terwujud. Bantuan yang dinanti tidak merata, dan program berbagi yang seharusnya menjadi agenda rutin malah terasa seperti formalitas belaka.
Masyarakat yang terdampak ekonomi akibat kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran merasakan dampak paling besar. Tanpa ada perhatian dari pemerintah, mereka harus berjuang sendiri untuk sekadar merayakan Idulfitri dengan layak. Ironisnya, di saat yang sama, pejabat dan aparatur pemerintah justru menikmati tunjangan hari raya dan fasilitas mewah tanpa memikirkan rakyat kecil.
Fenomena ini mengingatkan kita pada pepatah “kacang lupa kulitnya.” Pemerintah yang dulunya dipilih oleh rakyat kini seperti melupakan tanggung jawabnya. Seharusnya, kehadiran mereka tidak hanya dalam bentuk janji kampanye, tetapi nyata dalam tindakan, terutama di saat rakyat membutuhkan.
Tanjungpinang, sebagai ibu kota Kepulauan Riau, semestinya bisa menjadi contoh dalam memperlihatkan kepedulian sosial yang lebih baik. Bukan sekadar seremonial, melainkan aksi nyata yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat. Jika tidak, kepercayaan publik akan terus menurun, dan rakyat pun akan semakin skeptis terhadap janji-janji pemimpin mereka.
Pemerintah masih punya kesempatan untuk menebus kelalaian ini. Dengan langkah konkret, seperti menyalurkan bantuan yang adil, menyediakan layanan sosial yang memadai, serta mendengar aspirasi warga, mereka bisa membuktikan bahwa mereka bukan “kacang yang lupa kulitnya.” Jangan biarkan rakyat kehilangan harapan pada pemimpin yang seharusnya menjadi pelindung mereka.