www.purnamanews.com|Tanjungpinang – Polresta Tanjungpinang menggelar rapat koordinasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk membahas langkah-langkah penanggulangan bencana alam di Kota Tanjungpinang. Rapat ini berlangsung di Ruang Rapat Utama (Rupatama) Mapolresta Tanjungpinang pada pukul 21.30 WIB.
Hadir dalam rapat tersebut Walikota Tanjungpinang H. Lis Darmansyah, S.H., Wakil Walikota Drs. Raja Ariza, M.M., Kepala BPBD Kota Tanjungpinang Muhammad Yamin, serta para Pejabat Utama (PJU) Polresta Tanjungpinang dan Kapolsek jajaran.
Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol. Hamam Wahyudi, S.H., S.I.K., M.H., menekankan bahwa kepolisian akan terus berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana.
“Saat ini cuaca di Kota Tanjungpinang cukup ekstrem. Beberapa bencana seperti tanah longsor, banjir, dan pohon tumbang perlu diantisipasi secara maksimal,” ujar Kapolresta.
Ia juga menyoroti kondisi saluran drainase di Kota Tanjungpinang yang masih kurang memadai. Oleh karena itu, rapat ini diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dalam menangani permasalahan tersebut.
“Kami siap mengerahkan personel jika terjadi bencana, agar kita semua memiliki persepsi yang sama dalam upaya penanggulangan,” tambahnya.
Kepala BPBD Kota Tanjungpinang, Muhammad Yamin, melaporkan bahwa dalam dua hari terakhir, curah hujan tinggi telah menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai titik.
“Kami mencatat ada 15 titik banjir, dan beberapa di antaranya mengalami longsor. Ini menjadi perhatian bersama,” ungkapnya.
Walikota Tanjungpinang, H. Lis Darmansyah, S.H., menyampaikan bahwa pertemuan ini bertujuan mencari solusi terbaik dalam menghadapi bencana yang terjadi di tengah masyarakat.
“Kami dari Pemerintah Kota berharap penanggulangan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Kami juga akan terus mencari solusi agar permasalahan ini bisa terselesaikan,” tuturnya.
Rapat koordinasi ini menjadi salah satu bentuk sinergi antara Polri dan pemerintah daerah dalam menjaga keselamatan masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi bencana alam di Kota Tanjungpinang.