Purnamanews.com Lampung Wakil Koordinator Nasional Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRCPPA) Regional Lampung, Muhammad Gufron, menyampaikan keprihatinannya atas berbagai aktivitas negatif yang dilakukan oleh segelintir remaja di Lampung selama bulan Ramadan. Seharusnya, bulan suci ini diisi dengan kebaikan dan kegiatan positif, bukan justru dinodai oleh tindakan yang melanggar norma sosial dan hukum. Kamis 13/03/2025
Menurut Gufron, beberapa peristiwa yang terjadi di Lampung melibatkan remaja dalam berbagai bentuk kenakalan, seperti tawuran, balapan liar, hingga aktivitas seksual di penginapan. “Tindakan ini jelas merusak nilai-nilai Ramadan. Kami mendukung penuh maklumat Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika, yang melarang kegiatan masyarakat yang berpotensi mengganggu ketertiban selama bulan suci ini,” ujarnya.
Keprihatinan ini disampaikan Gufron saat melakukan monitoring atas diamankannya 12 remaja oleh pihak kepolisian Polresta Lampung. Para remaja tersebut kedapatan melakukan aktivitas seksual menyimpang di penginapan dan kos-kosan di Kota Bandar Lampung pada Selasa (11/3/2025).
Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pengawasan
Sejalan dengan maklumat Kapolda Lampung, Gufron mengajak semua pihak untuk lebih menjaga dan mengawasi anak-anak mereka selama bulan Ramadan. “Segala hal yang viral di media sosial bisa saja ditiru oleh anak-anak kita. Oleh karena itu, peran aparat penegak hukum, elemen perlindungan anak, dan para orang tua sangat penting dalam memberikan pengawasan serta pendidikan moral, etika, dan agama agar mereka tidak terjerumus ke pengaruh negatif,” tegasnya.
Meski demikian, Gufron memastikan bahwa situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di Provinsi Lampung masih tergolong aman dan kondusif. Namun, ia tetap mengingatkan masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih waspada terhadap aksi perang sarung dan balapan liar yang mulai marak di wilayah tersebut.
“Kami mengimbau para orang tua untuk mengawasi aktivitas anak-anak mereka setelah sahur. Saat ini di Lampung sedang marak perang sarung, balapan liar, dan berbagai bentuk kenakalan remaja lainnya yang dapat berujung pada tindakan pidana. Jangan sampai kegiatan ini berkembang menjadi hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.
Mengajak Semua Pihak Berperan Aktif
Gufron juga mengajak seluruh aparat penegak hukum (APH), stakeholder perlindungan anak, serta masyarakat untuk turut serta menjaga kondusivitas lingkungan selama bulan Ramadan. “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan situasi yang aman dan nyaman bagi masyarakat. Mari bersama-sama menjaga ketertiban dan mengarahkan generasi muda ke jalan yang lebih positif,” tutupnya.
Dengan adanya perhatian dari berbagai pihak, diharapkan bulan Ramadan di Lampung dapat berlangsung dengan lebih khusyuk, aman, dan penuh berkah tanpa terganggu oleh berbagai tindakan negatif dari oknum remaja yang tidak bertanggung jawab.(@Team)