Neutura dan AP Farm Hadirkan Solusi Carbon Farming #REMOVARM di Bandung

- Jurnalis

Senin, 3 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung, 23 Februari 2025 – Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lahan pertanian, Neutura bersama AP Farm memperkenalkan solusi inovatif melalui Carbon Farming Experience. Acara ini bukan sekadar edukasi pertanian, tetapi juga aksi nyata dalam merestorasi lahan kritis dengan pendekatan ramah lingkungan.

Bertempat di AP Farm, Arjasari, Bandung, kegiatan ini mengajak para peserta untuk memahami bagaimana biochar dan bio-oil dapat meningkatkan kesuburan tanah, mengurangi emisi karbon, dan menciptakan pertanian yang lebih berkelanjutan.

Transformasi Limbah Menjadi Solusi: Mengenal Carbon Farming

Dalam sesi pembukaan, peserta diperkenalkan dengan konsep Carbon Farming. Praktek pertanian yang memanfaatkan biochar (pupuk berbasis karbon) dan bio-oil (pestisida alami) dari limbah pertanian yang diproses melalui pirolisis. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan kualitas tanah, tetapi juga membantu mengurangi jejak karbon secara signifikan.

Melalui program #REMOVARM, Neutura dan AP Farm berupaya untuk mengembalikan kesuburan tanah yang rusak akibat praktik pertanian konvensional, mendorong petani beralih ke metode yang lebih ramah lingkungan tanpa kehilangan produktivitas, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya carbon farming dalam ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.

Baca Juga :  Arfiana Maulina, Pejuang SNHL yang Menjadi Suara Air Bersih di Indonesia

Lebih dari Sekadar Teori! Terjung Langsung di Lahan Pertanian

Para peserta diajak langsung untuk terlibat dalam berbagai aktivitas praktik di AP Farm, termasuk farm tour ke berbagai tipe lahan (organik, hidroponik, dan lahan kritis), percobaan menanam dan memanen di lahan yang telah menggunakan biochar, serta observasi perbedaan hasil panen antara lahan yang menggunakan biochar dan yang tidak.

Selain itu, acara ini juga menjadi momentum penting untuk menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) antara Neutura dan AP Farm sebagai bentuk komitmen jangka panjang dalam penerapan carbon farming di Indonesia.

Berbagai pengalaman menarik dirasakan oleh peserta yang mengikuti kegiatan ini.

“Acaranya seru banget dan banyak insight baru yang aku dapat. Sekarang aku jadi lebih paham kalau pertanian ramah lingkungan itu bukan sekadar konsep, tapi benar-benar bisa diterapkan tanpa harus mengorbankan hasil panen,” ungkap Dara, sebagai peserta acara #REMOVARM.

Selain itu, Kynan, peserta lainnya, juga membagikan pengalamannya selama mengikuti workshop. “Pengalaman ini benar-benar menyegarkan. Melihat langsung bagaimana proses menanam hingga panen membuat aku sadar betapa dekatnya hubungan manusia dengan alam. Kita nggak cuma sekadar konsumen, tapi juga bagian dari ekosistem yang saling terhubung,” tutur Kynan.

Baca Juga :  Kejutan di Awal Tahun, Onix Berkolaborasi dengan Yupi Luncurkan Parfum Edisi Terbatas

Dari pihak penyelenggara, Laksamana Sakti dari Neutura.Earth menjelaskan bahwa setelah perjalanan panjang, Neutura akhirnya memasuki tahap final dalam pengaplikasian biochar. Teknologi ini dirancang untuk mengelola limbah pertanian dengan pirolisis, tanpa emisi, dan menciptakan produk bernilai tinggi seperti biochar. Fokus Neutura kini adalah implementasi di lapangan agar lahan kritis bisa kembali produktif.

Ati Prawira dari AP Farm menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam pertanian. Menurutnya, AP Farm selalu mengutamakan pertanian ramah lingkungan. Dengan adanya biochar, kesuburan tanah dapat dikembalikan dan hasil panen meningkat secara signifikan. Ia berharap teknologi ini bisa diterapkan lebih luas agar semakin banyak lahan kritis yang bisa direstorasi.

Langkah Selanjutnya: Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan

Neutura dan AP Farm optimis bahwa carbon farming dapat menjadi bagian dari solusi jangka panjang bagi pertanian di Indonesia. Dengan strategi yang tepat, teknologi ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi petani dan industri pangan secara keseluruhan.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Pramudono Kumoro: Membawa Inovasi Pertanian Rendah Emisi Bersama Alira Alura
Tren Perkembangan Adopsi Bitcoin di Tahun 2025: Apa yang Perlu Diketahui?
Nusantara Global Network Mengumumkan Kerja Sama Strategis dengan Phyntex Markets untuk Memperkuat Introducing Broker
Permasalahan Hukum Umum dalam Transaksi Properti di Indonesia dan Bagaimana PPAT Dapat Membantu
PTPP Perkuat Portofolio Kesehatan dengan Pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai Senilai Rp 863,8 Miliar
KAI Group Dorong Transportasi Berkelanjutan, Layani 78,5 Juta Penumpang dalam Dua Bulan Pertama 2025
Tokocrypto Rilis TokoPlay Dorong Adopsi Kripto Melalui Game di Indonesia
Tips Memilih Aplikasi CRM yang Tepat untuk Bisnis Anda
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 11 Maret 2025 - 00:00 WIB

Pramudono Kumoro: Membawa Inovasi Pertanian Rendah Emisi Bersama Alira Alura

Senin, 10 Maret 2025 - 23:00 WIB

Tren Perkembangan Adopsi Bitcoin di Tahun 2025: Apa yang Perlu Diketahui?

Senin, 10 Maret 2025 - 22:59 WIB

Nusantara Global Network Mengumumkan Kerja Sama Strategis dengan Phyntex Markets untuk Memperkuat Introducing Broker

Senin, 10 Maret 2025 - 21:04 WIB

Permasalahan Hukum Umum dalam Transaksi Properti di Indonesia dan Bagaimana PPAT Dapat Membantu

Senin, 10 Maret 2025 - 20:08 WIB

PTPP Perkuat Portofolio Kesehatan dengan Pembangunan RS Harapan Kita – Tokushukai Senilai Rp 863,8 Miliar

Berita Terbaru